Selasa, 20 April 2010

PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN DIGITAL (DL)

Bambang Setiarso
Pendahuluan
Knowledge society adalah salah satu fondasi dasar bagi perkembangan suatu bangsa
dan negara, dimana DL adalah salah satu instrumen untuk pertukaran pengetahuan atau
informasi di suatu negara dan bangsa, antar negara/bangsa. Knowledge Society sangat
berbeda dengan masyarakat industri (knowledge economy) yang bertujuan merubah
masyarakat dari pemenuhan kebutuhan dasar “ the basic need of all round development to
empowerment”.
Knowledge Society ada dua komponen driven by societal transformation and wealth
generation seperti : pendidikan, kesehatan, pertanian dan pemerintahan 􀃎 akan
melahirkan generasi dengan produktivitas tinggi.
Knowledge Management adalah suatu proses yang secara sistematis dari finding, selecting,
organizing, distilling, and presenting informasi, untuk meningkatkan pengetahuan dan
pemahaman secara komprehensif pada area yang spesifik. Specific Knowledge
Management aktivitas terdiri dari bagaimana mengorganisasikan acquiring, storing,
utilizing knowledge for problem solving, dynamic learning, strategic planning and
decision making.
Knowledge Creation ada dua yaitu : explicit dan tacit knowledge, explicit knowledge
seperti: buku, proseding, makalah/artikel, presentasi, notulen, catatan harian,dsb,
sedangkan tacit knowledge terdapat di masing-masing orang, sehingga perlu suatu cara
yang secara sistematis diamati, ditangkap atau mengamati/menangkap data/informasi dari
setiap individu dalam suatu organisasi yang ada untuk memecahkan masalah yang
dihadapi oleh suatu organisasi, sehingga perlu suatu mekanisme yang sistematis untuk
menangkap pengetahuan individu/perorangan, sedangkan Digital Library sebagai
komponen penting untuk menangkap explicit knowledge.
Sehingga perlu diperkuat Knowledge Management Grid dan the Central Digital Library
Data Center yang dilengkapi dengan the Comprehensive Virtual Digital Library dan
Knowledge Management System kedalam suatu organisasi yang terhubung dengan
Internet.
Lisensi Dokumen:
Copyright © 2003-2006 IlmuKomputer.Com
Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan
disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit), dengan syarat
tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang
disertakan dalam setiap dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang,
kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari IlmuKomputer.Com.
Komunitas eLearning IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003-2006 IlmuKomputer.Com
Digital Library Concepts
“ The Digital Libraries is an electronic library where the information is acquired
stored & retrieved in digital form. Digital libraries is a group of interlinked
workstations connected to high speed networks. Librarians face greater
challenges in capturing, storing, formatting, retrieval & reproduction of non-textual
information.
Modern information system are now able to represent the information electronically &
manipulate automatically at high speeds”.
Definition of a Digital Library
The Digital Library Federation mendefinisikan sebagai berikut:
“Organizations that provide the resources, including the specialized staff, to select,
structure, offer intellectual access to, interpret, distribute, preserve the integrity of, and
ensure the persistence over time of collections of digital works so that they are readily and
economically available for use by a defined community or set of communities” (Walters
1998).
T.B. Rajashekar mendefinisikan sebagai berikut:
“ a managed collection of information, with associated services, where the information is
stored in digital formats and accessible over a network”.
John Millard mendefinisikan sebagai berikut :
“libraries that are distinguished from information retrieval systems because they include
more type of media, provide additional functionally and services, and include other stages
of the information life cycle, from creation through use. Digital libraries can be viewed as
a new form of information institution or as an extension of services libraries currently
provide”.
Berbagai tantangan yang cukup berat yang dihadapi oleh pustakawan dewasa ini dan
mendatang, sehubungan dengan adanya suatu evolusi dari perpustakaan klasik menuju
suatu perpustakaan yang berfungsi sebagian sebagai perpustakaan digital disebut dengan “
hybrid libraries”. HL sebagai konsekuensinya adanya percepatan evolusi di ICT, dimana
aplikasi ICT lebih menonjol tidak hanya mengelola perpustakaan klasik, tapi juga kreasi
baru, penyebaran dan akses sumber informasi dalam bentuk digital melalui jaringan
komputer. Jadi DL secara mendasar berdasarkan system yang berbasis jaringan komputer
untuk pengadaan, penyimpanan, pengolahan, pencarian kembali, penyebaran dalam format
digital kepada pemakai.
Transformasi dari system perpustakaan tradisional ke perpustakaan digital, perlu
formulasi kebijakan, perencanaan strategis secara holistic termasuk aspek hukum
(copyrights), standarisasi, pengembangan koleksi, infrastruktur jaringan, metoda akses,
pendanaan, kolaborasi, kontrol bibliografi, pelestarian, dan sebagainya untuk memandu
keberhasilan mengintegrasikan tradisional ke format digital.
Komunitas eLearning IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003-2006 IlmuKomputer.Com
Penguatan kapasitas 􀃎 kebijakan harus ditekankan pada pelatihan dan penyegaran kepada
staf perpustakaan dan pemakai dengan adanya layanan perpustakaan digital seperti :
penggunaan “search engine” dengan konsep “ a one stop window”, subject gateways,
aplikasi perangkat lunak, sumber daya informasi secara online, digitalisasi, dsb.
DL standard adalah Z 39.50 oleh the American National Standards Institute, disamping
itu juga the Dublin Core Metadata yang berisi 15 elemen yang telah disetujui dalam suatu
pertemuan International di Dublin, Ohio, ke 15 elemen tersebut adalah : title, creator,
subject, descriptions, publisher, constributor, date, type, format, identifier, source,
language, relation, coverage and rights.
Perkembangan Perpustakaan Instansi Pemerintah:
- Perpustakaan Tradisional : kumpulan koleksi buku dan tidak ada
kataloging;
- Perpustakaan Semi Modern : adanya kataloging, indexing dan klassifikasi
secara manual dan automasi ( disebut hybrid library);
- Perpustakaan Modern : semuanya full automation atau menggunakan
komputer dan jaringan komputer sebagai alat bantu layanan perpustakaan
dan pengelolaannya;
- Perpustakaan Digital: koleksi tidak hanya dalam bentuk kertas namun juga
dalam bentuk file digital;
- Perpustakaan Virtual : seluruh koleksinya dalam bentuk digital (edocument)
dan diakses melalui Internet, Intranet (dalam suatu jaringan).
Pengembangan Jaringan Perpustakaan Digital Instansi Pemerintah
- Infrastruktur information communications technology (ICT);
- SDM yang handal dalam mengelola pengetahuan, skill, dan sikap mental;
- Kebijakan dan strategi pengembangan regional atau lokal;
- Keunggulan Isi lokal (local content) masing-masing simpul (node);
- Apresiasi terhadap pengelola pengetahuan dan jaringan;
- Pemahaman atas pentingnya dukungan ICT;
- Mengubah paradigma lama ke paradigma jaringan (knowledge sharing);
- Perubahan fungsi perpustakaan manual ke perpustakaan digital dan
berjaring;
- Perubahan layanan perpustakaan.
Dalam mewujudkan perpustakaan digital ada 6 tingkatan kompetensi yaitu: 1.
data/informasi or knowledge acquisition, 2.design and build, 3.
data/information/knowledge and network management, 4.
data/information/knowledge actualization, 5. information analysis dan 6.technical
issues.
Komunitas eLearning IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003-2006 IlmuKomputer.Com
Gmb 1. Pengelolaan Perpustakaan Digital Instansi Pemerintah
Langkah – langkah pengembangan PD intansi Pemerintah
Gmb 2.
Sumber Dokumen
Penyedia Informasi
InstansiA Instansi C Instan D
Pengelolaan Dok/
Pengetahuan
Literatur
Keperpustakaan
Penelitian &
Pengembangan
Penyuluhan/
Pembinaan
Bimbingan
Starting
Point
Kondisi
Sekarang
Perencanaan
Pengembangan
Jaringan DL
instansi Pem
1 2 3
implementasi
Elemen Pengembangan
• Content
• Infrastruktur
• Aplikasi
• SDM
Instansi B
Komunitas eLearning IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003-2006 IlmuKomputer.Com
Gmb 3.
+ Perencanaan Pengembangan DL instansi Pemerintah
- Content 􀃆 into digital format 􀃎 identifikasi users 􀃎 kebutuhan
- Identifikasi services
- Stock opname
- Infrastruktur 􀃆 cakupan akses (LAN,WAN,Internet)
- jumlah pengguna atau users
- customing/ penyesuaian tampilan
- SDM kesiapan pengelola dan pengguna.
Pengelola Content
M
E
D
I
A
M
U
L
T
I
M
E
D
I
A
P
E
N
G
E
M
A
S
A
N
Pengelola Content
KM Tools
INFRASTRUCTUR
pusatD
L
instansi
Masyarak
at A
Masyarak
at
Z,
Pencari/
Penerima
Penyedia
Infor
Perpus
DL
instansi
A
Sampai
dgn
Z
Komunitas eLearning IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003-2006 IlmuKomputer.Com
Usulan Pengembangan PD instansi Pemerintah
Gmb 4.
Metodologi
Metodologi pengembangan DL instansi Pemerintah adalah System Life Cycle
(SLC) atau dikenal juga dengan sebutan “waterfall approach” yang terdiri dari
lima fase atau tahapan yaitu:
- perencanaan (planning);
- analisa (analysis) didahuluhi dengan studi kelayakan (feasibility study);
- Disain (design);
- Implementasi (Implementation);
- Pemakai (user study).
Access Point
Point to point
switch
router
router
router
Pusat
DL
server
switch
Komunitas eLearning IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003-2006 IlmuKomputer.Com
Ad 1. Perencanaan
Definisi dan cakupan proyek ini;
- Identifikasi masalah;
- Alur pekerjaan;
- Pengontrolan pelaksanaan proyek;
- Objective sistem jaringan;
- Batasan sistem jaringan;
- Feasibility study on DL instansi Pemerintah
Ad 2. Analisa
- Analisa SWOT
- Analisa potensi jaringan
- Analisa tim jaringan
- Analisa kebutuhan jaringan
- Studi pemakai
- Interview, observasi, survai calon node
- Flowchart analysis, data diagram analysis dsb.
Ad 3. Disain
- Structured design;
- Konfigurasi perangkat keras dan lunak;
- Evaluasi seluruh sub-sistem jaringan;
- Implementasi design;
Ad 4. Implementasi
- Penyusunan rencana implementasi secara detail;
- Pengadaan peralatan yang kurang;
- Penyiapan struktur database 􀃎 data entry, scan, reformat dst
- Migrasi ke sistem baru;
- Migrasi secara langsung dan total;
- Migrasi bertahap;
- Migrasi secara paralel.
Ad 5. Uji coba pemakaian sistem
- Install sistem secara keseluruhan;
- Studi sistem (post implementation review);
- Memperbaiki kesalahan “error system”
- System maintenance;
- Feed back dari pemakai;
- Konfigurasi “ search engine”
- Review : perangkat keras, lunak, jaringan telekomunikasi, kecepatan
akses/transfer data dan down load, search engine, struktur database/web
design/portal, arsitektur jaringan, konfigurasi jaringan, thesaurus dsb.
Komunitas eLearning IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003-2006 IlmuKomputer.Com
DL instansi Pemerintah Analysis
Tahapan analisis sistem meliputi : background analysis , functional analysis
dan system requirements.
Ad 1. Background analysis merupakan pengumpulan fakta sebagai dasar
untuk mempelajari suatu sistem yang ada seperti: sifat organisasi, sejarah
organisasi, tujuan organisasi, bentuk organisasi, legal aspects, resources
(men, money,machines, materials and method), produk/jasa, pengalaman dan
masalah yang dihadapi.
Ad 2. Functional analysis merupakan proses pengelompokan fungsi-fungsi
dalam suatu organisasi jaringan perpustakaan digital dan menghubungkan
dengan arus atau olahan informasi.
Ad 3. System Requirement disiapkan berdasarkan masalah yang dihadapi
oleh manajemen, yang dikumpulkan dalam proses fact finding dalam tahap
backdground analysis.
Ad 4. Tools yang digunakan untuk analisa sistem adalah : Diagram Konteks,
DFD (Data Flow Diagram), HIPO ( Hierarchy Input Process Output), SADT
(System Analysis and Design Technique).
DFD memperlihatkan alur data/informasi dari suatu entitas ke entitas lain
melalui suatu proses, disini akan kelihatan data/informasi yang mengalir dari
entitas ke proses , dari proses ke proses, dari proses ke file, atau dari proses
ke entitas. Dalam pelaksanaannya dapat dibuat secara bertahap, dari proses
ke sistem secara umum (diagram context), ke proses selanjutnya, seperti
DFD level 0, level 1 dan seterusnya, sesuai dengan tingkat kerumitan sistem
jaringan yang akan dibuat.
System Design dilakukan berdasarkan luaran atau output oriented, artinya
perlu ditentukan dahulu luaran yang diinginkan, baru dilihat proses dan
inputnya, sehingga dapat dilihat kebutuhan minimum dari suatu sistem
jaringan informasi.
Pemograman meliputi pembuatan flow chart, coding, compilation, testing dan
dokumentasi, tahapan ini baru dapat dilakukan, setelah tahapan analisis dan
perancangan sistem selesai, sehingga hasil perancangan dapat dibuat
programnya dan dijui coba (test) apakah program tersebut perlu perbaikan
atau tidak.
Tahap implementasi merupakan proses untuk menyusun rencana perubahan
dari sistem teoritis menjadi sistem praktis, agar dapat dilaksanakan meliputi :
costing, rencana implementasi, testing , pengumpulan data/informasi, data
capture, konversi, spesifikasi, pedoman, prosedur, teknologi yang akan
digunakan.
Komunitas eLearning IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003-2006 IlmuKomputer.Com
Pengembangan DL instansi Pemerintah
Analisa &
Desain
Desain
riset DL
Draft Desain
riset DL
Simulasi
Review &
Modifikasi
Programming
riset DL
Implementasi
Analisa Isi
Struktur Litban DL
Deskripsi riset DL
Review dan Persetujuan Manajemen
Kajian Kebutuhan Hotline
Services DL
Pengumpulan Data:
Review
Pemetaan Ide
DFD
Item
Isi
Item
Isi
Item
Isi
Item
Formulir
Program
Simulasi
Title : Proses Pengembangan DL
Level : 0
File Name :
Version : 1.0
Latest Update : 27/10/2004
Author : Bambang Setiarso
Komunitas eLearning IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003-2006 IlmuKomputer.Com
Kendala Pengembangan DL
- pencaharian melalui online, perlu mengetahui prinsip2 ICT, strategi penelusuran
online, kemampuan (jam terbang) menelusur online, kalau tidak akan mendapatkan
informasi yang dihendaki;
- terlalu besarnya sumber informasi dan pengetahuan dalam bentuk digital, maka
searching tidak dapat menghasilkan hits file yang sesuai dengan topik, atau
informasi/pengetahuan yang mendalam ;
- perbedaan system pada system pencarian secara online, seperti untuk e-journal
berbeda dengan web search tools atau dengan digital library dimana berbeda
search interfaces atau sering digunakan search syntax yang beda, membuat harus
mengenal semua search tools yang ada dulu;
- mengenal dulu topik yang akan dicari dan struktur DL, mengenal pengorganisasian
content dari berbagai system seperti: e-jurnal, online databases, DL,dsb;
- sulit memutuskan bagi pemakai dari sejumlah metadatabase berdasarkan
subject/topik, sehingga yang mana akan dipilih dari berbagai e-jurnal dan berbagai
database;
- sering dari online-database hanya abstraknya saja, dan ada prosedur /search lain
untuk memperoleh full-textnya;
- pemakai juga sering dibikin pusing oleh search option seperti: kata kunci, subjek,
judul, atau kata kunci subjek, dan sulit dibedakan bagi pemakai;
- online dengan bandwidth rendah, makan waktu, membuat frustasi, untuk down
load makan waktu yang panjang dan kadang-kadang putus ditengah jalan;
- kadang-kadang prosedur search terlalu rumit dan panjang sehingga makan waktu
yang panjang hanya untuk mencari misalnya fulltext journal articles, kesulitan
untuk memutuskan yang mana relevan dengan yang dicari;
- pengorganisasian informasi di DL, kalau terlalu spesifik punya dampak dalam
pemilihan oleh pemakai, atau kadang-kadang tidak terlihat dilayar utama, tapi
tersembunyi di layar berikutnya, sehingga pemakai harus menjelajah webpage
untuk mendapatkan berbagai macam sumber informasi yang tersedia.
Intinya pemakai menginginkan “a One-stop window search” ??? ini yang menjadi
persoalan pustakawan untuk mendisian DL yang terdiri dari berbagai system operasi ,
perangkat lunak, perangkat keras, search engine, interface dsb
Solusi
- implikasi dari DL harus ada pelatihan mengenai struktur DB, meta database atau
data mining yang kita pakai, strategi penelusuran dan teknik penelusuran secara
online,dst;
- artinya pemakai harus mempersiapkan dan meluangkan waktu untuk mencari
informasi yang sesuai dengan system atau karakter dari search engine, databases,
atau system operasinya, setelah itu baru ditekankan pada kurikulum pelatihannya,
juga perlu dipikirkan adalah disain database dan struktur databasenya;
- pendekatan A One – Stop Window dimana pemakai dapat melihat dan
menggunakan satu interface search untuk mencari informasi dari berbagai macam
system, databases, dst;
- konsekuensi pendekatan A One-Stop Window adalah harus lengkap panduan
“online help” untuk membimbing/ atau petunjuk bagi pemakai secara lengkap;
Komunitas eLearning IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003-2006 IlmuKomputer.Com
- terkait dengan kesenjangan digital, maka data statistik pemakai perlu dilengkapi :
berapa pemakai yang terkoneksi ke internet, berapa pemakai yang akan akses ke
DL , siapa yang sering menggunakan DL ?, berapa pemakai yang menggunakan
koneksi ke internet dengan a high bandwidth connection ?;
- system akses informasi harus didisain untuk dimungkinkan akses ke sumbersumber
informasi di DL, intranet dan internet dari suatu institusi;
- pada umumnya pemakai tidak mau banyak meluangkan waktu pada luaran search,
jadi mekanisme automatic filtration harus berdasarkan karakter pemakai, tugas
pemakai, atau pilihan pemakai;
- fasilitas untuk menggunakan “search term dictionary atau vocabulary control
tools adalah sangat mutlak untuk good DL search interfaces.
ISU DL kedepan
- DL policy;
- DL strategic planning;
- DL user friendly interface;
- DL portal/knowledge infrastructure;
- DL metadatabases;
- People networking 􀃎 DL-K sharing 􀃎 K society;
- Connectivity;
- DL services;
- Future DL systems.
Future DL
- a One stop window for searching all varieties of DBs;
- cross DB search facilties through one interface;
- access system for providing access to DL, internet and intranet resources;
- hybrid library􀃎 mix of printed & electronics information resources and services;
- UCD (user centrered design);
- Universal dictionary;
- Machine translation;
- Automatic summarization;
- DL policy and strategic planning;
- Potential DL create Knowledge Management.
Komunitas eLearning IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003-2006 IlmuKomputer.Com
Daftar Pustaka
Proceedings
International
Conference on Digital Libraries (ICDL) 2004
New Delhi
24-27 February 2004
Digital Libraries : Conceptual and Theoretical Aspects
Vinita Jain………30
Pragmatic and Usable Approach for Digital Library Initiatives in India
Dinesh S Katre……….41
Digital Libraries : Emergence, eatures,Challenges, and Opportunities
RK Bhatt and KP Singh……56
Digitization in India : Developing and Implementing a National Policy
Harsha Parekh………202
“Digitally Yours” UAEU Library: A Proposed Strategic Plan to Meet the Challenge of Digital Dilemma –
Vision and Aspirations
Ahmed Taha…….208
Digital Library Policy and Strategic Planning
Robert M Ondari…..216
National Planning for a Transition to Digital Library in India
S M Dhawan, dkk………221
Present and Future Services for the Digital Library: Searching, Linking, and Meta Tags
(invited paper)
Greg R. Notess …235
Transforming Digital Library, Digital Government, and e-Commerce: A Knowledge
Management Perspective (invited paper)
Hsinchun Chen ... 538
Digital Library Futuristics: Developing Countries, Universal Access, and Information for
ALL
Ian H Witten ..962

Tidak ada komentar:

Posting Komentar